Kami Terima Hanya Satu Koma Lima Milyar Itupun Dipotong Seratus juta
BAUBAU - Informasi harga pembelian Lahan SMA Negeri 7 Baubau yang berjumlah 4.9 Milyar sampai juga ketelinga pemilik lahan atau ahli waris yang sebenarnya, Wa Ode Nurhayati.
Saat ditemui di kediamannya, WN menceritakan awal penjualan lahan tersebut. Ia mengaku menyampaikan ke pada Ahyar untuk mencarikan pembeli.
"waktu itu saya kasitau ahyar carikan pembeli, bukan suruh untuk dia jual. sebenarnya kita mau uruskan itu (surat-surat tanah) tapi dia bilang pembeli katanya tidak usahmi nanti kami (pembeli) yang urus, "ungkapnya.
"Sebenarnya itu tanah itu bukan punya Masihu, mereka hanya selaku menjual sama ahyar ini. Tidak ada hubungan keluarga. Ahyar itu dulu saya urus dia tidak mau. Kalau sama Masihu tidak ada hanya kerjasamanya mereka, makelar apa, " tambahnya.
WN pun mengaku diberikan uang 1, 5 Milyar dan dipotong 100 juta.
"tapi kalau yang lain-lain itu kita tidak tahu, yang penting kami sudah terima sekian satu koma lima (1, 5 milyar) tapi dipotong lagi seratu (100 juta) tinggal satu koma empat (1, 4 Milyar)", jelasnya.
Dirinya kaget saat mengetahui harga lahan sebenarnya yang dianggarkan oleh Pemerintah Kota Baubau melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan senilai Rp. 4.967.608.320 dengan luasan lahan 21.680 m⊃2;.
"haa, begitukah? astagfirullahaladzim ya Allah", ucapnya dengan kaget.
"wallahu alam kami tidak tahu, hanya tahu itu satu koma lima milyar (1, 5 M) tapi dipotong seratus (100.000.000) tinggal satu koma empat (1, 4 Milyar). Itu yang kami tahu tidak tahu yang lain-lainnya kemana, "tambahnya masi dalam kondisi kaget.
Ditanya kapan terima pembayaranya.
"Bulan satu tahun ini (2023) kami hanya terima satu koma lima milyar (1, 5 M) itupun dipotong juga seratus (100.000.000) jadi kami hanya satu milyar empat ratus juta (1, 4 M)", ketusnya.
Saat ditanya hubungannya dengan Masihu, Nurhayati mengaku tidak ada kaitanya.
"kami tidak ada kaitannya", imbuhnya.
Ditanya soal kwitansi atau surat-surat yang ditandatangani, Nurhayati juga ternyata tidak mengetahuinya.
Baca juga:
Polri Siap Tindak Dugaan Permainan Karantina
|
"yang terima itu bukan saya, yang terima uang itu la ode ahyar dengan Masihu. Kan ceritanya mereka yang jual. Kita tidak tahu apa-apa hanya tahu terima, "ungkapnya.
"disana semuanya sama ahyar sama Masihu itu. kalau dikompensasi tidak, kalau di kwitansi bukan saya yang tandatangan. Hanya tahu terima saja, "tutupnya.
Sebelumya, Kepala Bidang Pertanahan, Samsul Said saat ditemui diruangannya (jumat, 21/07) mengatakan jika pihaknya ditawarkan dengan harga 5 milyar lebih.
"inikan harganya lima (5) milyar lebih, tapi kami tawar hingga dapat empat koma sembilan (4.9 Milyar), "ungkapnya.
Bahkan nama MRS seorang anak pejabat disebut-sebut pada proses pembelian lahan tersebut, namun dibantah oleh MRS bahwa dirinya tidak terlibat.